SMAN 1 KRANGKENG
Jl.Raya krangkeng NO.1 – Indramayu
TUGAS Ujian Praktik Kimia Kelompok 3:
“Molaritas Larutan”
DI SUSUN OLEH:
1. Ibrohim
2. Fatin
Fadilah
3. Intan
Lestari
4. Jufri
Ardiyansyah
5. Jovanka
Annora
Daftar Isi:
I.
Bab I Awalan
1)
Pendahuluan
a.
Latar belakang
b.
Tujuan
II. Bab II
Metode
1)
Alat Dan Bahan
2)
Cara kerja
a.
Pada larutan garam
b.
Pada larutan gula
3)
Hasil Praktikum
4)
Kesimpulan
5)
Penutup
BAB I
Awalan
1)
Pendahuluan
A.
LATAR BELAKANG.
Larutan disebut juga campuran
yang homogen. Disebut campuran karena susunannya dapat berubah-ubah dan disebut
homogen susunannya begitu seragam sehingga batas antara zat-zat yang melarut
dan pelarut tidak dapat dibedakan bahkan dengan mikroskop optis sekalipun.
Campuran-campuran homogen dari gas, emas dan perunggu dapat dikatakan pula
sebagai larutan. Tetapi istilah larutan biasanya digunakan untuk fasa cair.
Zat-zat yang memiliki fasa padat
dan gas lazimnya disebut sebagai zat
terlarut (solute) sedangkan yang berfasa cair dikatakan sebagai pelarut.
Suatu zat dikatakan sebagai pelarut apabila memiliki jumlah yang lebih banyak
dibandingkan jumlah zat terlarut. Dalam kondisi tertentu misalnya campuran
antara alkohol dan air dengan perbandingan 50:50. Dari campuran tersebut
sedikit meragukan untuk menentukan mana yang bertindak sebagai pelarut dan mana
yang bertimdak sebagai zat terlarutnya. Dari campuran yang demikian air dan
alkohol dapat dikatakan sebagai pelarut dan dapat pula dikatakan sebagai zat
terlarut.
Untuk menyatakan jumlah atau
banyak zat terlarut dalam suatu larutan digunakan istilah konsentrasi. Konsentrasi
didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau
pelarut. Pada umumnya konsentrasi dinyatakan dalam satuan fisik, misalnya
satuan berat atau satuan volume dan satuan kimia, misalnya mol, massa rumus,
dan ekivalen. Salah satu Cara menyatakan konsentrasi larutan disebut dengan Molaritas
(M)
Molaritas (M) adalah salah satu cara menyatakan
konsentrasi atau
kepekatan larutan. Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap
liter larutan. Satuan molaritas (M) adalah mol/liter atau mmol/mL.
kepekatan larutan. Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap
liter larutan. Satuan molaritas (M) adalah mol/liter atau mmol/mL.
M=n/v
dengan: M = molaritas (mol/liter atau M)
n = jumlah mol zat terlarut (mol)
V = volume larutan (liter)
Ingat: n =Masa/M r
dengan: M = molaritas (mol/liter atau M)
n = jumlah mol zat terlarut (mol)
V = volume larutan (liter)
Ingat: n =Masa/M r
B.
Tujuan
Untuk
membuat 0,6 M larutan garam dalam 120 ML dan 0,3 M larutan gula dalam 150 ML
serta bagaimana menghitungnya.
BAB II
Metode
1.
Alat dan bahan
A. Alat-alat
l Buku dan
Pulpen
l Neraca
ohaus
l Labu Ukur
l Gelas ukur
l Corong
kaca/corong dari kertas
l Sendok
l Kertas 2
lembar
B. Bahan-bahan
l 0,6 Molar
Garam dalam 120 MIli Liter Air
l 0,3 Molar
Gula dalam 150 Mili Liter Air
l Air bersih
2.
Cara Kerja
A. Pada
larutan Garam
1) Pertama-tama cari masa
garam jika 0,6 M larutan garam dalam 120 ML (0,12 Liter) air. dengan cara:
n=MxV
=0,6 x 0,12=0,072 Mol
dengan:
M
= molaritas (mol/liter atau M)
n = jumlah mol zat terlarut (mol)
V = volume larutan (liter)
n = jumlah mol zat terlarut (mol)
V = volume larutan (liter)
Massa=nxM r
0,072 x 58=
4,178 gram dibulatkan jadi 4,2 gram
2)Kemudian kita timbang 4,2 gram garam dengan neraca ohaus
3)Kalau sudah di timbang taruh garam
pada kertas dan ambilah 120 ML air dengan gelas ukur
4)Lalu masukan air yang telah diukur
dengan gelas ke dalam labu ukur
5)Setelah itu masukan juga Gula pada
kertas ke dalam labu ukur yang berisi air dengan corong kaca
6)Dan
kocok larutan garam tersebut hingga
larut (tidak ada butiran-butiran kecil pada larutan)
7)Selesai, sekarang kita telah membuat 0,6 M larutan
garam dalam 120 ML air
8)Kemudian
simpulkan pada guru sambil membawa larutannya dengan mengucapkan kalimat: “Dalam 120 ML larutan Garam terlarut 0,6 M garam”
B. Pada
larutan Gula
1) Pertama-tama cari masa
gula jika 0,3 M larutan gula dalam 150
ML (0,15 Liter) air. dengan cara:
n=MxV
=0,3 x 0,15=0,045 Mol
dengan:
M
= molaritas (mol/liter atau M)
n = jumlah mol zat terlarut (mol)
V = volume larutan (liter)
n = jumlah mol zat terlarut (mol)
V = volume larutan (liter)
M
r= masa molekul relatif
Massa=nxM r
=0,045 x 342= 15,39 gram dibulatkan jadi 15,4 gram
2)Kemudian kita timbang 15,4 gram gula dengan neraca ohaus
3)Kalau sudah di timbang taruh gula
pada kertas dan ambilah 150 ML air dengan gelas ukur
4)Lalu masukan air yang telah di ukur
dengan gelas ukur ke dalam labu ukur
5)Setelah itu masukan juga Gula pada
kertas ke dalam labu ukur yang berisi air dengan corong kaca
6)Dan
kocok larutan garam tersebut hingga larut
(tidak ada butiran-butiran kecil pada larutan)
7)Selesai, sekarang kamu telah membuat 0,3 M larutan
gula dalam 150 ML air
8)kemudian
simpulkan pada guru sambil membawa larutannya dengan mengucapkan kalimat: “Dalam 120 ML larutan Gula terlarut 0,6 M gula”
3.
Hasil praktikum
- 120 ML larutan
garam yang terlarut 0,6 Molaritas garam (4,2 gram garam)
- 150 ML larutan
gula yang terlarut 0,3 Molaritas gula (15,4 gram gula)
4.
Kesimpulan
Setelah dilakukan
praktikum dan diperoleh hasil pengamatannya, dapat disismpulkan bahwa:
Larutan terbuat dari zat
terlarut (misal Air) dan pelarutnya (misal Garam)
1)
Setiap larutan memiliki konsentrasi dengan
satuan molar (M). M=mol/volume
2)
Untuk membuat 0,6 M larutan garam dalam 120
ML air dibutuhkan 4,2 gram garam
3)
Untuk membuat 0,3 M larutan gula dalam 150 ML
air dibutuhkan 15,4 gram gula,
4)
Untuk mencari masa zat terlarut diperlukan
perhitungan mol
5.
Penutup
Demikianlah makalah
hasil praktikum yang dapat kami buat. Tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahan karena terbatasnya pengetahuan. Untuk itu kami mohon maaf kepada
Bapak/Ibu guru
Wasalamualaikum
Wr.Wb....
0 Response to " "
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik ^_^