https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdJc37DBR0N401tA5s_N6XLTsBbnN46WCcK5NP9DCssXvCS_aO7vZQ5Hagese49JwTxxl6OWg-WFEsQlFmgMhLyXjFYufpjB1mZ4snZfO8FHAy4F4vy0bOrcJKburUFoAHxSySEEoOft9E/s1600/art_48513.jpg
SMAN 1 KRANGKENG
Jl.Raya krangkeng NO.1 – Indramayu
 
 
TUGAS Ujian Praktik Kimia Kelompok 3:
“Molaritas Larutan”
 
 
DI SUSUN OLEH:
 
1. Ibrohim
2. Fatin Fadilah
3. Intan Lestari
4. Jufri Ardiyansyah
5. Jovanka Annora

Daftar Isi:
I.     Bab I Awalan
1)         Pendahuluan
a.       Latar belakang
b.      Tujuan
II.  Bab II Metode
1)         Alat Dan Bahan
2)         Cara kerja
a.       Pada larutan garam
b.     Pada larutan gula
3)         Hasil Praktikum
4)         Kesimpulan
5)         Penutup


BAB I

Awalan

1)     Pendahuluan

A.         LATAR BELAKANG.

Larutan disebut juga campuran yang homogen. Disebut campuran karena susunannya dapat berubah-ubah dan disebut homogen susunannya begitu seragam sehingga batas antara zat-zat yang melarut dan pelarut tidak dapat dibedakan bahkan dengan mikroskop optis sekalipun. Campuran-campuran homogen dari gas, emas dan perunggu dapat dikatakan pula sebagai larutan. Tetapi istilah larutan biasanya digunakan untuk fasa cair.

Zat-zat yang memiliki fasa padat dan gas lazimnya disebut sebagai zat terlarut (solute) sedangkan yang berfasa cair dikatakan sebagai pelarut. Suatu zat dikatakan sebagai pelarut apabila memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan jumlah zat terlarut. Dalam kondisi tertentu misalnya campuran antara alkohol dan air dengan perbandingan 50:50. Dari campuran tersebut sedikit meragukan untuk menentukan mana yang bertindak sebagai pelarut dan mana yang bertimdak sebagai zat terlarutnya. Dari campuran yang demikian air dan alkohol dapat dikatakan sebagai pelarut dan dapat pula dikatakan sebagai zat terlarut.

Untuk menyatakan jumlah atau banyak zat terlarut dalam suatu larutan digunakan istilah konsentrasi. Konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau pelarut. Pada umumnya konsentrasi dinyatakan dalam satuan fisik, misalnya satuan berat atau satuan volume dan satuan kimia, misalnya mol, massa rumus, dan ekivalen. Salah satu Cara menyatakan konsentrasi larutan disebut dengan Molaritas (M)

Molaritas (M) adalah salah satu cara menyatakan konsentrasi atau
kepekatan larutan. Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap
liter larutan. Satuan molaritas (M) adalah mol/liter atau mmol/mL.

M=n/v
dengan: M = molaritas (mol/liter atau M)
n = jumlah mol zat terlarut (mol)
V = volume larutan (liter)
Ingat: n =Masa/M r

B.          Tujuan

Untuk membuat 0,6 M larutan garam dalam 120 ML dan 0,3 M larutan gula dalam 150 ML serta bagaimana menghitungnya.

 

BAB II

Metode

1.      Alat dan bahan

A. Alat-alat

l Buku dan Pulpen

l Neraca ohaus

l Labu Ukur

l Gelas ukur

l Corong kaca/corong dari kertas

l Sendok

l Kertas 2 lembar

B.  Bahan-bahan

l 0,6 Molar Garam dalam 120 MIli Liter Air

l 0,3 Molar Gula dalam 150 Mili Liter Air

l Air bersih

2.      Cara Kerja

A. Pada larutan Garam

1) Pertama-tama cari masa garam jika 0,6 M larutan garam dalam 120 ML (0,12 Liter) air. dengan cara:

 n=MxV

   =0,6 x 0,12=0,072 Mol

dengan:

M = molaritas (mol/liter atau M)
n = jumlah mol zat terlarut (mol)
V = volume larutan (liter)

 Massa=nxM r

 0,072 x 58= 4,178 gram dibulatkan jadi 4,2 gram

2)Kemudian kita timbang 4,2 gram garam dengan neraca ohaus

3)Kalau sudah di timbang taruh garam pada kertas dan ambilah 120 ML air dengan gelas ukur

4)Lalu masukan air yang telah diukur dengan gelas ke dalam labu ukur

5)Setelah itu masukan juga Gula pada kertas ke dalam labu ukur yang berisi air dengan corong kaca

6)Dan kocok  larutan garam tersebut hingga larut (tidak ada butiran-butiran kecil pada larutan)

7)Selesai, sekarang kita telah membuat 0,6 M larutan garam dalam 120 ML air

8)Kemudian simpulkan pada guru sambil membawa larutannya dengan mengucapkan kalimat: “Dalam 120 ML larutan Garam terlarut 0,6 M garam”

B.  Pada larutan Gula

1) Pertama-tama cari masa gula jika 0,3 M  larutan gula dalam 150 ML (0,15 Liter) air. dengan cara:

 n=MxV

   =0,3 x 0,15=0,045 Mol

dengan:

M = molaritas (mol/liter atau M)
n = jumlah mol zat terlarut (mol)
V = volume larutan (liter)

M r= masa molekul relatif

 Massa=nxM r

   =0,045 x 342= 15,39 gram dibulatkan jadi 15,4 gram

2)Kemudian kita timbang 15,4 gram gula dengan neraca ohaus

3)Kalau sudah di timbang taruh gula pada kertas dan ambilah 150 ML air dengan gelas ukur

4)Lalu masukan air yang telah di ukur dengan gelas ukur ke dalam labu ukur

5)Setelah itu masukan juga Gula pada kertas ke dalam labu ukur yang berisi air dengan corong kaca

6)Dan kocok  larutan garam tersebut hingga larut (tidak ada butiran-butiran kecil pada larutan)

7)Selesai, sekarang kamu telah membuat 0,3 M larutan gula dalam 150 ML air

8)kemudian simpulkan pada guru sambil membawa larutannya dengan mengucapkan kalimat: “Dalam 120 ML larutan Gula terlarut 0,6 M gula”

3.      Hasil praktikum

- 120 ML larutan garam yang terlarut 0,6 Molaritas garam (4,2 gram garam)

- 150 ML larutan gula yang terlarut 0,3 Molaritas gula (15,4 gram gula)

4.      Kesimpulan

Setelah dilakukan praktikum dan diperoleh hasil pengamatannya, dapat disismpulkan bahwa:

Larutan terbuat dari zat terlarut (misal Air) dan pelarutnya (misal Garam)

1)        Setiap larutan memiliki konsentrasi dengan satuan molar (M). M=mol/volume

2)        Untuk membuat 0,6 M larutan garam dalam 120 ML air dibutuhkan 4,2 gram garam

3)        Untuk membuat 0,3 M larutan gula dalam 150 ML air dibutuhkan 15,4 gram gula,

4)        Untuk mencari masa zat terlarut diperlukan perhitungan mol

5.      Penutup

Demikianlah makalah hasil praktikum yang dapat kami buat. Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan. Untuk itu kami mohon maaf kepada Bapak/Ibu guru

Wasalamualaikum Wr.Wb....

0 Response to " "

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan baik ^_^