Kabel instalasi listrik adalah kabel yang digunakan untuk menghubungkan peralatan listrik dalam suatu instalasi listrik. Kabel ini terdiri dari konduktor yang bertugas menghantarkan arus listrik dan lapisan insulasi yang melindungi konduktor dari kontak langsung dengan bahan lain atau dengan tanah.
Kabel Listrik Tegangan Rendah (Low Voltage): Kabel ini digunakan untuk aplikasi tegangan rendah seperti di rumah, gedung perkantoran, atau pabrik dengan tegangan hingga 1.000 Volt. Kabel ini biasanya memiliki inti tunggal atau banyak inti (multi-core) tergantung pada kebutuhan.
Dari aturan puil, kriteria kabel yang dipakai dalam instalasi listrik tegangan rendah/rumahan dihitung dengan rumus berikut:
Selain itu beberapa peralatan dan bahan instalasi listrik adalah sebagai berikut:
- Surge araster : untuk memproteksi Sambaran petir
- Acb: untuk proteksi arus bocor dan proteksi tersetrum listrik
- Joint sleeve: untuk menyambung kabel R-S listrik
Grounding listrik adalah proses menghubungkan peralatan listrik atau sistem listrik ke bumi atau tanah untuk melindungi pengguna dari potensi bahaya yang disebabkan oleh arus listrik yang tidak terkendali. Tujuan utama grounding adalah untuk menciptakan jalur yang aman bagi arus listrik yang tidak diinginkan atau yang bocor ke tanah, sehingga mengurangi risiko kejutan listrik atau lonjakan tegangan yang dapat membahayakan pengguna.
Dalam grounding, sebuah konduktor yang biasanya terbuat dari tembaga atau aluminium dihubungkan ke peralatan atau sistem listrik dan kemudian dihubungkan ke tanah melalui elektrode tanah. Elektrode tanah ini biasanya terdiri dari batang tembaga atau strip tembaga yang dikubur di dalam tanah dan memiliki kontak yang baik dengan tanah.
Manfaat:
1. Keselamatan Pengguna
2. Perlindungan Perangkat Elektronik
3. Pengamanan terhadap Kelebihan Arus
4. Pengendalian Interferensi Elektromagnetik (EMI)
Beberaspa jenis grounding pada sistem distribusi listrik tegangan rendah
1. Grounding TN-C : Grounding yang mengambil dari netral tanpa tambahan elektroda ground (bisa terdeteksi periksa KWH meter)Sistem grounding ini juga dikenal dengan sebutan "neutral earthing" atau "combined neutral and protective earth." Dalam sistem grounding TN-C, kabel netral dan grounding dilakukan secara bersamaan pada satu konduktor.
2. Grounding TN-S: Grounding dari PLN langsung (disediakan kabel ground gardu pln)/tidak ada di Indonesia
Sistem grounding ini juga dikenal dengan sebutan "separate neutral and protective earth." Dalam grounding TN-S, netral dan grounding dipisahkan menjadi jalur yang terpisah.
Sistem grounding ini juga dikenal dengan sebutan "separate neutral and protective earth." Dalam grounding TN-S, netral dan grounding dipisahkan menjadi jalur yang terpisah.
3. Grounding TN-CS: rekomend/diwajibkan pln elektorda Grounding ke kwh dan ke beban
adalah jenis sistem grounding yang melibatkan kombinasi antara netral dan pelindung dalam satu konduktor (TN-C) serta pemisahan netral dan pelindung dalam konduktor yang terpisah (TN-S).
4. Grounding TT: boleh Oleh pln tapi boros listrik (klo mau tambah elcb) elektroda ground hanya disambung ke beban tidak ke kwh
Sistem grounding TT adalah sistem grounding yang paling umum digunakan dalam penerangan umum dan bangunan komersial. Pada sistem grounding TT, setiap peralatan dan komponen listrik dihubungkan secara terpisah ke tanah melalui elektrode grounding yang terpisah.
0 Response to "Kabel dan Grounding pada Instalasi Tegangan Rendah"
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik ^_^